A Place To A Heart (After Story)

9 Mar

A PLACE TO A HEART

Cast    :

 Siwon as 1st son

Donghae as 2nd son

Minyoung as 3rd daughter

Minho as 4th son

Sulli as 5th daughter

Tiffany as Minyoung look a like 

Sooyoung as Siwon’s girlfriend

Kang Jiyoung as Sulli’s bestfriend

Lee Jonghyun (CN Blue)

 

AFTER STORY : REVIVING (STORY OF THE SAVIOUR)

Aku bertemu dia sejak upacara penerimaan siswa baru. Diantara bule-bule bertubuh tinggi dia berdiri begitu mencolok. Rambutnya digerai indah berwarna hitam dan kulitnya putih bersinar tidak seperti kulit bule lain yang kemerahan. Dia hanya diam dan menatap kesatu titik didepannya dan saat tersadar dia tersenyuk kecil kesekelilingnya.

Senyum yang canggung.

Entah kenapa aku merasa dia berbeda.

“Boleh aku duduk disini?”

Dia terkejut melihatku saat aku menghampirinya dibangku kantin.

“Oh…orang Korea? Silakan…,”ucapnya ramah. Dia terlihat cukup excited melihatku. Aku mengerti perasaan itu,bertemu rumput yang sama dipadang yang asing.

“Ne…tapi aku sudah lama tinggal di Amerika. Hmmm…sejak aku SD kelas 5. Keluarga besarku ada di Busan. Namaku Lee Jonghyun,bangapseumnida,”ucapku memperkenalkan diri.

“Oh…orang Busan? Bangapseunmida. Choi Sulli imnida…Waw,kau pasti sudah sangat fasih berbahasa Inggris,”ucapnya semangat.

Aku kaget saat berbicara langsung dengannya,dia yang biasanya terlihat lembut dan feminine ternyata bisa seceria dan sepolos ini jika berbicara langsung.

“Hahaha…bagaimana denganmu? Kau baru disini? Apa sudah terbiasa?”tanyaku.

“Ne,aku baru disini karena mendapat beasiswa. Tentu saja belum. Aku cukup kesulitan dengan pronouncationnya,tapi aku tidak akan menyerah dan terus belajar. Hehe,”Sulli berbicara dengan sangat atraktif.

Seperti itulah awal perkenalan kami. Saat sednag berinteraksi,Sulli akan sangat polos dan terlihat cerita tanpa beban tapi saat dia sendiri…entah kenapa aku merasa saat itu pikirannya tidak berada disini.

“Sulli-ah,I love you,”ucapku dengan lancar.

Aku sudah mengumpulkan semua kemampuan dan keberanianku untuk mengungkapkan perasaanku padanya agar aku tidak terkesan gugup dihadapannya.

Dia hanya menatapku sedikit kaget dan tidak berbicara apa-apa. Aku yang tumbuh dikalangan orang yang straight forward sudah terbiasa untuk mengungkapkan apa yang ingin kuungkapkan tanpa memikirkan hal-hal sampingkan. Aku tau,seseorang bermain didalam kepala Sulli tapi aku tidak memperdulikannya. Aku tidak peduli bahkan jika dia sudah memiliki kekasih yang aku inginkan hanya mengungkapkan apa yang kurasakan.

“Aku serius Sulli-ah. Saranghae,”ucapku lagi.

Sulli tersenyum. Mani sekali. Tapi aku tau senyum itu menyimpan rasa bersalah dan sedikit kepahitan.

“Gomawo…Jonghyun-ah…,”hanya itu yang dia ucapkan.

Aku tau,perasaanku masih berada 1000 mil jauh untuk menggapai hatinya.

~~~

Musim gugur setahun yang lalu…aku melihat dia begitu murung. Bahkan dia tidak sanggup untu bersikap ceria dengan orang lain. Dia hanya menjawab dengan lemah dan tersenyum dengan lemah. Aku bisa merasakan hatinya yang sangat berat.

“Ada apa Sulli-ah?”

Hanya itu yang aku pikirkan. Saat itu aku tersadar,sejak awal Sulli tidak pernah terlihat bahagia. Mungkin dia mencintai seseorang dan bertepuk sebelah tangan? Tapi pikiran itu langsung kutepis,jika seperti itu kejadiannya dia tidak akan terus-terusan menderita seperti itu. Lalu seperti apa tepatnya yang kau alami…yang kau rasakan?

“Sulli…kau sudah gila?”tanyaku kaget saat menemui Sulli dibar yang tidak pernah dia datangi.

Sulli hanya tersenyum dalam ketidaksadarannya karena mabuk. Dia membanting gelas minumannya dan mengisinya lagi.

“Sulli-ah…kau minum banyak sekali,sudah cukup ayo kita pulang,”aku menaruh gelas minumannya dan berusaha menarik Sulli keluar.

“Tidak apa-apa. Aku sudah terbiasa…anggap saja dia bersama gadis-gadis yang seperti dulu. Aku sudah terbiasa…,”

Aku terdiam mendengarnya. Ini pertama kalinya dia mengungkapkan apa yang ada dihatinya yang terdalam. Siapa ‘dia’ yang dimaksud olehnya?

Lagi-lagi Sulli mengambil minumannya namun tidak langsung meminumnya. Dia menelungkupkan kepalanya ke meja bar dan terlihat seperti menangis.

“Sulli-ah?”aku menjadi panik saat melihat dia menangis tapi dia menatapku dan tertawa dengan airmata mengalir,dia lalu meneguk minumannya lagi.

“Aku tidka apa-apa…aku tidak apa-apa…aku tidak apa-apa…aku tidak apa-apa…,”ucapnya berkali-kali sambil meneguk terus minumannya berkali-kali. Aku langsung menarik gelasnya lagi dan menyingkirkannya jauh-jauh.

“Kau tersiksa seperti ini…KATAKAN PADAKU KARENA SIAPA?!!!”teriakku tanpa sadar sudah mencengkram lengan Sulli dengan kuat,Sulli berteriak kesakitan. Aku kaget dan melepaskannya.

“Mianhe…mianhe Sulli-ah,”

“Aku ingin…aku ingin menjadi keluarga Choi yang sebenarnya!! Huhuhuhuhuhuuuuuu…,”tangis Sulli meledak.

Aku tertegun melihatnya,bukankah Sulli memang keluarga Choi? Lalu apa dengan maksud ‘sebenarnya’?

Setelah itu aku membawa Sulli yang kelelahan karena menangis pulang ke apartemennya. Karena cemas aku tidak pulang dan terus terjaga menunggunya. Setelah dia terbangun dan sampai sekarang…aku tidak pernah bertanya lagi ada apa dengannya malam itu. Aku tidak ingin memaksa Sulli sedikit pun.

Dan hari ini aku melihatnya dengan jelas.

Melihat sinar mata yang berbeda yang tidak pernah aku lihat sama sekali terpancar dari matanya saat dia melihat orang itu. Dia menatap sendu namun penuh perasaan pada orang disebutnya “Oppa”. Dan orang bernama Donghae itu juga memiliki tatapan yang sama kepada Sulli. Sampai seorang yeoja bernama Tiffany datang,aku mungkin bisa merasakan perasaan sakit yang ditahan Sulli. Sedikit perasaan sesak terasa didadaku,aku merasa miris melihat Sulli seperti itu.

“Jadi kau teman Sulli?”tanya Donghae saat aku bermalam di rumah Sulli sebelum kembali ke Busan lagi.

“Ne,Jonghyun imnida,bangapseumnida,”ucapku.

“Donghae imnida. Aku anak ke-2 dari keluarga Choi. Terimakasih sudah menjaga Sulli disana…,”ucapnya.

“Ah bukan apa-apa. Sebagai sesama orang Korea ini hal yang wajar. Hmm…apa orang itu istrimu?”tanyaku langsung sambil menunjuk ke arah yeoja bernama Tiffany yang sedang memanggang barbeque dengan Nyonya Choi dan Minho.

Donghae tidak langsung menjawab.

“Ne…,”

“Sepertinya kalian pengantin baru,”ujarku.

“Eh? Tidak juga sih…kami sudah menikah sejak tahun lalu,”tanggapnya.

Aku tersentak kaget. Teringat kembali kejadian musim gugur tahun lalu saat Sulli terlihat sangat down sampai nekat minum di bar. Aku menatap Donghae. Mungkinkan…orang ini….

“Waw,harusnya sebentar lagi bisa jadi seorang appa,”pancingku. Entah apa yang kupikirkan tapi kali ini aku benar-benar ingin mengungkap semua pertanyaanku selama ini dengan tanganku sendiri.

Dia tidak menjawab lagi dan ekspresinya terlihat berat. Seperti apa yang dipikirkan oleh namja ini….

“Ah,mianhe jika ucapanku salah,”ucapku pura-pura menyesal.

“Anieyo…gwenchana. Ne…harusnya begitu ya…,”balasnya. Donghae lalu larut dalam pikirannya sendiri.

***

“Sulli-ah…gwenchanayo?”tanyaku saat Sulli tiba-tiba masuk ke kamarku malam itu dengan wajah yang terlihat kacau.

“Jonghyun-ah…,”Sulli tidak menjawab pertanyaanku dan langsung memelukku sampai tubuhku terjatuh dikasur namun gadis ini tidak peduli bagaimana posisi kami saat ini. Dia…memelukku?

“Sulli-ah…ada apa?”tanyaku bingung.

Sulli masih membenamkan kepalanya didadaku sampai aku sadar bajuku terasa hangat dan basah. Sulli menangis?

Aku hanya bersabar menunggu tangisnya lega dan mengusap-usap kepalanya. Tak lama kemudian Sulli berhenti menangis dan dengan posisi setengah duduk aku tetap membiarkan dia membenamkan kepalanya didadaku.

“Dia tidak boleh seperti itu…,”Sulli akhirnya bersuara. Aku Cuma diam. Menunggu dia mengatakan semuanya.

“Menikah itu…harus memenuhi kebutuhan yang harusnya dipenuhi pasangan suami istri. Menikah itu harusnya memenuhi kebutuhan istri yang mencintai. Harus hidup selayaknya sepasang suami istri…tapi kenapa…kenapa dia seperti itu?! Dia harusnya menyentuh istrinya. Dia harusnya membahagiakan istrinya tapi kenapa seperti ini?!”curah Sulli. Apa dia mengatakan tentang Donghae?

“AKu tidak ingin selamanya dia seperti ini. Dia harus hidup dengan baik. Dia memiliki istri! Harusnya dia tidur berdua dengan istrinya!”seru Sulli kesal. Nafasnya terlihat ngos-ngosan karena meluapkan kemarahannya. Aku mengusap rambutnya dengan lembut.

“Tapi kau lega kan?”tanyaku.

“Eh?”Sulli menatapku bingung.

“Menikah dengan yeoja lain…kau takut orang itu melupakan perasaannya padamu kan? Saat kau tau orang itu tidak menyentuh yeoja itu sama sekali kau merasa lega kan? Dia masih mencintaimu…,”ucapku.

Ya,aku sekarang sadar…kedua orang ini saling mencintai. Walau satu hal yang sangat aku tidak mengerti,karena mereka adalah saudara kenapa bisa mencintai lebih dari sekedar saudara?

“Anieyo…jeongmal anieyo! Aku…aku hanya kesal. Aku ingin semuanya berakhir. Jika dia bisa mulai mencintai yeoja lain,aku bisa menyerah…,”lirih Sulli.

“Kalau begitu…kenapa tidak kau saja yang mulai berkhianat?”tanyaku.

“Berkhianat?”tanyanya bingung.

“Ya…yang kau butuhkan adalah dia mengkhianati perasaannya padamu kan? Sehingga kau bisa terus mencintainya tanpa merasa harus melakukan dosa. Jadi kau bisa cepat menyerah jika merasa perasaan itu bertepuk sebelah tangan. Sulli-ah…jika dia tidak sanggup dank au sudah tidak tahan lagi,kenapa tidak kau saja?”tanyaku.

“Begitu…begitu ya? Memang harus aku ternyata…,”Sulli terlihat sudah mengerti sekarang.

“Jonghyun-ah…kau…,”Sulli menatapku seolah mengatakan dia meminta bantuanku.

“Aku akan membantumu,”ucapku.

“Mianhe…mianhe Jonghyun-ah,”ucapnya lirih. Aku menarik yeoja itu kedalam pelukanku sekali lagi.

“Mulai sekarang aku akan membuatmu mencintaiku. Aku janji,”ucapku dengan jelas ditelinganya. Sulli lalu tertidur karena lelah dipelukanku dan aku meletakkannya dikasur dengan hati-hati lalu keluar kamar. Diluar aku baru tau…Donghae sama sekali tidak tidur dikamar istrinya melainkan tidur disofa ruang tengah.

Sejak saat itu aku dan Sulli menjalani hubungan yang lebih dari sekedar teman. Ya,bisa dibilang kami memutuskan untuk berpacaran. Walau tujuannya adalah untuk memantu Sulli,walau Sulli memiliki perasaan yang begitu kuat dengan orang lain tapi aku tidak akan menyerah karena aku sangat menyayangi dia dengan aku ingin membantunya keluar dari penderitaannya. Seiring berjalannya waktu pun aku mulai mengetahui bahwa Sulli bukan anak kandung keluarga Choi karena itu bisa ada cinta tumbuh diantara mereka.

“Jonghyun-ssi…aku titip Sulli padamu,”

“Tentu saja…aku akan membuatnya bahagia,”

Walau keduanya sudah saling menyerah tapi aku masih bisa merasakan kasih sayang yang begitu besar yang lebih dari sekedar perasaan terhadap seorang saudara. Sulli sudah percaya padaku…Donghae juga merestui hubungan kami. Sejak saat itu aku selalu bertanya-tanya dan berpikir…masa depan seperti apa yang menunggu kami? Apa kedua orang ini memang ditakdirkan untuk bersama? Atau aku diciptakan sebagai ‘saviour’ bagi Sulli.

Ah…yang bisa aku lakukan saat ini hanya membahagiakan dia saja kan? Membuat senyum itu tidak memudar lagi.

“Jonghyun-ah…kau sedang memikirkan apa?”

“Eh?”seketika lamunanku buyar oleh suara yang sangat kusukai.

“Aku bilang…aku merindukanmu…,”Sulli mengatakan hal itu tanpa berani menatap langsung ke wajahku. Aku senang sekali dan langsung memeluknya dengan erat diantara ramainya pengunjung di bandara sekembalinya aku dari Busan ke Seoul lagi. Kami akan kembali ke Amerika bersama.

Sulli membalas pelukanku dan aku bisa merasakan perasangan hangat itu. Aku bisa merasakan kejujuran dan ketulusan dari gadis ini. Ini dia yang sudah lama hilang darinya….

Ya…perlahan-lahan saja. Aku sekarang sudah bisa melihat masa depan apa yang menanti kami.

AFTER STORY,END.

12 Tanggapan to “A Place To A Heart (After Story)”

  1. Sahl-Lin 9 Maret 2012 pada 3:30 AM #

    Kyaaaaaaaaaa lucu banget Sulli…. Jonghyun-ah, aku juga sangat suka suara Sulli… Jaga Sulli baik-baik ya 🙂 *ini kayak apaan aja*
    Pasti bisa mencintai si gitaris tampan, aku aja kdg meledak melihat ketampanannya.
    Ya udah gak ada after after story lagi nih kak? Yaudah kalo gitu aku juga mau pamitan sebagai reader… Maaf mungkin aku suka kurang dalam kasih comment… Karena kadang suka bingung mau nulis apa hehehe ditunggu ff ff lainnya :p

    • cagalli14 9 Maret 2012 pada 4:11 AM #

      kkk~ mksh udah bacaaa pembaca setia ff sulliku >.< *hug*
      jonghyun super tampan dan baik hati dan pinter aku sukaaa sulli pasti suka! kkk~

  2. elf_love 9 Maret 2012 pada 7:51 AM #

    Akhrny Sulli bsa nrima Jonghyun! Akh, senangny!
    Jdi dy ga akn sdih lgi!
    Donghae oppa, klo kmu ga mau tdur sma Fany onnie, sma ak aj! (otak yadong)
    hahaha……
    Brti ni ff tamat neh?
    Ya udah, see you in next ff!

    • cagalli14 10 Maret 2012 pada 8:27 AM #

      iya tamat ..huhuhu ..okok mksh ya udah setia baca ffku ^^

  3. Vinasullhae 10 Maret 2012 pada 9:52 AM #

    Gk ada lanjutan FF APTAH lg??
    Bener2 dah end??
    Yah…q pengen baca ff author lg nih tentang sullhae…

    • cagalli14 10 Maret 2012 pada 10:50 AM #

      iya gak ada ..hhe ..
      tenang aja aku pasti bikin ff ssulhae lg karena aku hardcore! hahaha ..kamu jg ssulhae shipper ya? 😀

  4. Vinasullhae 15 Maret 2012 pada 9:49 AM #

    Ea…q sullhae shipper karna mereka ber2 bias2 q d group masing2
    bener nih author mau bikin ff sullhae asik…yg romantis yah jgn yg tragis
    kapan nih publish nya…dah gak sabar

    • cagalli14 24 Maret 2012 pada 1:04 PM #

      oh ..hhi ..kalo gitu jadi pembaca setiaku ya kalo ada next ssulhae ff ^^

  5. missfishyjazz 17 April 2012 pada 10:13 AM #

    Hahhh .. After story-nya bikin gk nyesek lagi ..
    Tapi tetep suka yang happy ending thor ^^v
    Tapi tetep daebak kok thor 😀

    • cagalli14 17 April 2012 pada 12:25 PM #

      ^^ iya yg happy ending sulli sm donghae jadi yg disini ngga tapi sulli udh bisa nerima jonghyun wlw donghae masih belum ikhlas ><

  6. diahchoi 4 Mei 2014 pada 2:10 PM #

    Huaa nangis ketawa kecewa smua jadi satu pas baca ff ini..
    Mian baru coment di part ini..
    Aku Paling suka pas adegan choi family nya..
    Pas bagian keluarga nya itu.
    Kkk
    Ayo eonn bikin ff choi’s family lagi… tapi yg full familyy….
    Fighting!

    • cagalli14 5 Mei 2014 pada 5:27 PM #

      hehehe makasih ya udah baca, gpp kok asal kamu nikmatin baca dari awal sampe akhir 😉
      hahaha aku ada draft sequelnya tapi hpku ilang cyiiin nanti kalo aku punya waktu libur panjang aku coba restore ingatan sm imajinasi aku lagi ya hahahahaha

Tinggalkan Balasan ke cagalli14 Batalkan balasan