STRATAGEM (19)

18 Nov

“Hey Lee Donghae, kau tau tidak kalau Yoona dari kelas sebelah itu suka sama kamu loh,”ucap anak-anak cowok saat aku melewati mereka.

“Ah, kau beruntung sekali. Gadis paling cantik diangkatan kita! Hey, kalau kau sudah dapat keperawanannya jangan lupa share pada kami ya, dengan begitu kami akan memaafkanmu. Hahahahaha!” salah seorang dari mereka merangkulku diikuti tawa yang lainnya.

“Oy, kau mau melewatkan yang satu ini lagi?”tanya Kyuhyun saat kami berjalan kearah ruang klub. Aku malas sekali membahas hal ini.

“Ck. Aku tidak mengerti denganmu, kau begitu populernya tapi tidak ada satu pun gadis berhasil menarik hatimu,”

“Entahlah, aku merasakan hatiku sudah terikat pada seseorang,”ucapku.

“Eh? Kau ngigau lagi ya? Ck, dasar. Mana ada manusia di dunia ini yang stuck pada cinta masa kecilnya yang bahkan wajah dan namanya saja sudah lupa,”ucap Kyuhyun terheran-heran.

“Oy Kyuhyun! Donghae! Ayo cepat kesini!”dari kejauhan Sungmin hyung sudah melambai-lambaikan tangannya pada kami. Kyuhyun segera berlari kearah senior yang sudah seperti kakak kandungnya sendiri itu.

Aku berhenti dan mengeluarkan sesuatu dari sakuku. Sebuah kelereng kristal yang sudah kukantongi sejak dulu. Bagiku benda ini adalah satu-satunya penghubungku dengan cinta masa kecil yang sudah kulupakan wajah dan namanya.

stratagem

STRATAGEM 18: STORY OF FOUR GEMS

Kyuhyun duduk lemas tak berdaya. Seluruh kekuatannya seakan terkuras dalam seketika disaat semua kepercayaannya berubah menjadi kekecewaan. Ruangan gelap itu hanya menjadi saksi dari kebodohan dalam hidupnya. Bagaimana bisa seorang gadis berbobot 46kg seperti itu bisa mengelabuinya.

“Cagalli adalah Nyx bagi semua orang,”ucap Sungmin setelah mendengar cerita dari Kyuhyun. Sungmin sangat menyesali keabsenannya selama hanya beberapa menit itu untuk menyelidiki gedung ini. Namun dia lega karena Kyuhyun tidak terluka sama sekali.

“Apa maksudmu hyung?”tanya Kyuhyun sambil menyapu rambutnya kebelakang dengan depresi.

“Aku saat ini bekerja sebagai ketua tim penyidik di organisasi primer Cagalli berada. Organisasi mantan polisi rahasia Ceko, hanya organisasi sekundernya semata-mata untuk mencari keberadaan Eric, orang yang dicari-cari Cagalli,”jawab Sungmin.

“Organisasi primer?! Katakan padaku tentang semuanya!”pinta Kyuhyun.

“Tenang saja, organisasi kami jauh dari campur tangan pertikaian Uni Eropa ini. Seperti yang kau ketahui, di Eropa terdapat dua organisasi kuat yang saling bertentangan, satu organisasi yang mahadaya yaitu organisasi Uni Eropa milik Samekh, ayah angkat dari Sulli dan organisasi bayangan dari Ceko yang diikuti oleh Cagalli sebagai snipper mereka. Namun ada organisasi lain yang lebih berbahaya dibalik kedua organisasi ini, salah seorangnya adalah pria yang mati didepan kita ini. Seperti yang kau ceritakan, Gibrain adalah manusia paling licik diseluruh Eropa. Dia mengendalikan dan memanfaatkan kedua organisasi yang sangat kontras bertikai ini untuk menghancurkan Eropa dan membuat Cagalli sebagai Nyx, sesuatu yang menghancurkan dan menguasai Eropa dikemudian hari. Nyx memang dikendalikan oleh Gibrain namun dia adalah sesuatu yang sangat dipuja olehnya. Tapi Gibrain bukanlah apa-apa dibanding Eric. Karena Cagalli pasti tidak akan semudah itu dikendalikan oleh Gibrain terlebih Cagalli sudah melepaskan organisasi Ceko, tidak ada yang bisa mengendalikan Cagalli lagi. Tidak ada bahkan Siwon…,”

“Oy, aku masih belum mengerti. Siapa itu Eric?! Siapa itu Siwon?!”tanya Kyuhyun berusaha mencerna semua ucapan Sungmin.

“Eric adalah orang yang akan membunuh Cagalli. Dia adalah orang pertama yang menyadari hal yang akan dilakukan Cagalli bukanlah menciptakan tapi menghancurkan. Namun Gibrain bersikeras bahwa dia yang akan membentuk Cagalli menciptakan kembali dunia yang dihancurkannya. Siwon adalah orang yang telah menyegel ingatan Cagalli. Demi menyelamatkan hidup Cagalli, Siwon menyuruh Cagalli sendiri untuk membunuh orang yang akan membunuhnya. Aku adalah ketua tim penyelidik organisasi yang dipimpin Siwon. Tujuan Siwon membuat Cagalli tetap hidup masih belum kuketahui, tapi mungkin ini adalah wasiat dari anak laki-laki Gibrain yang mencintai Cagalli,”jawab Sungmin.

“Mencintai Cagalli? Siapa?!”tanya Kyuhyun langsung bersikeras.

“Entahlah, itu hanya hasil dari penyelidikanku yang tidak rampung. Misteri kehidupan Cagalli seluruhnya tidak bisa kupecahkan. Hanya Siwon yang mengetahuinya. Karena itu, jika kau ingin menyelamatkan nasib umat manusia, kau harus tetap mengikuti Cagalli dan berusaha mengendalikannya,”ucap Sungmin.

“Tanpa hyung beritahu juga aku pasti tetap menemuinya! Masih banyak pertanyaan yang belum terpecahkan. Aku akan terus mengejar Cagalli sampai ke ujung dunia untuk menampar dan menyadarkannya!”Kyuhyun berlari meninggalkan Sungmin yang duduk menatap kepergiannya.

“Hmph…begini pun dia sudah sadar Kyu…lalu kenapa aku membiarkannya pergi pada iblis itu?”tanya Sungmin pada dirinya sendiri, sebuah penyesalan kecil terbesit dibenaknya. Semua ini dia lakukan semata-mata untuk menemukan jejak Yuko.

***

Donghae menatap langit-langit kamar yang dibiaskan oleh cahaya bulan. Malam itu dia tidak bisa tidur sama sekali. Pikirannya dipenuhi oleh penderitaan Sulli selama ini. Kenapa selama ini dia tidak mengingat apa pun selain senyum dan sosok kecil Sulli yang samar-samar? Kenapa diantara mereka hanya Sulli yang harus mengingat semua tragedy itu dengan jelas. Bagi Donghae diantara mereka berempat yang harus dihapus ingatannya adalah Sulli, bukan mereka. Donghae benar-benar tidak terima bagaimana selama bertahun-tahun ini Sulli hidup penuh penderitaan karena masa lalunya yang buruk.

“Aku sudah kehilangan kedua orangtuaku didepan mataku sendiri. Aku sudah kehilangan sosok kakak yang selama 5 tahun kukagumi. Aku sudah kehilangan jati diri dan hati nuraniku sendiri dan aku sudah pernah kehilangan oppa. Aku tidak ingin lagi…”

Donghae teringat airmata yang diteteskan Sulli saat itu. Dia menoleh pada Sulli yang telah tertidur pulas setelah puas menangis. Pria itu lalu beranjak dari sofa dan mendekati Sulli, mengusap rambutnya dengan lembut. Merasakan belaian itu, Sulli secara refleks berbalik dan sempat mengagetkan Donghae, namun ternyata dia hanya mengganti posisi tidur dan saat tersadar Donghae melihat tangan mungil Sulli memegang tangannya.

“Aku berjanji tidak akan menghilang lagi darimu,”ucap Donghae pelan.

Malam itu Donghae tertidur disisi tempat tidur Sulli dan bermimpi. Mimpi yang menggambarkan masa lalunya. Mimpi yang membawa kembali ingatan masa lalu beserta semua perasaan yang tertidur dalam ingatannya.

***

“Disini kau rupanya,”Kyuhyun mengeluarkan kedua tangannya yang sedari tadi dia sembunyikan di kantung celananya. Seorang gadis berambut pendek dengan hoodie berwarna hitam menoleh dan melemparkan senyum sinisnya. Dia lalu mengeluarkan pistol yang kini dia genggam dan mengarahkannya pada Kyuhyun. Kyuhyun tidak bergeming.

“Aku tidak takut jika itu kau,”ucap Kyuhyun, melemparkan senyum yang cukup miris. Cagalli masih mengarahkan pistolnya kearah Kyuhyun. Kapan pun siap tidak siap dia bisa menarik pelatuknya.

“Kau mengelabui banyak orang. Tapi kau tidak bisa mengelabuiku,”kata Kyuhyun penuh percaya diri.

“Aku melakukan semuanya dengan sadar,”Cagalli tersenyum lebar.

“Walau terkadang sedih namun aku tidak merasakan penderitaan sama sekali. Tetap saja, berkali-kali sel pembunuh dalam diriku ini tidak mau berhenti. Lalu kau tetap ingin bersama denganku? Apa kau menjemput mautmu?”tanya Cagalli dengan tatapan polosnya mengingat selama pelariannya Kyuhyun tidak berhenti mengirimi pesan dan sebagainya mencari keberadaan Cagalli.

“Aku sudah bersamamu selama 2 tahun ini dan sampai sekarang aku masih hidup. Aku sudah mengetahui jati dirimu dan aku tidak peduli! Aku akan menghentikanmu dengan cara apa pun!!!”

Cagalli tertegun mendengarnya. Perasaan-perasaan hangat itu kembali menghujami dadanya namun Cagalli menepisnya. Dia masih menodongkan pistolnya kearah Kyuhyun walau hatinya sedikit melemah.

“Dengar, aku bukan lagi malaikatmu. Aku sekarang adalah iblis nyata yang kau buntuti dan setiap saat bisa mengancam jiwamu,”ucap Cagalli tegas.

“KAU ADALAH CAGALLI. Berhenti mengatakan dirimu sendiri iblis atau pembunuh berdarah dingin!”Kyuhyun menarik tangan Cagalli dan membawanya keluar dari Kinderheim 135 itu.

“Berhenti!!!”teriak Cagalli. Dia melangkah mundur saat mereka tiba di aula yang penuh dengan daun-daun kering diantara reruntuhan akibat kebakaran tersebut. Sekali lagi Cagalli mengarahkan pistolnya ke arah Kyuhyun dan menarik pelatuknya. Kyuhyun sempat bergeming.

“Aku berdiri. Tepat disini. Aku melihat genangan darah dimana-mana, mayat anak kecil berserakan dihadapanku, disekitarku. Api berkobar seakan ingin menelanku. Sulli. Dia menangis ketakutan melihatku. Aku disini sangat menikmati pemandangan pertama sebuah pembantaian. Aku semakin bahagia dan semakin bahagia setiap anak yang mulai terkapar dan mengeluarkan darah segar dari mulutnya. Aku orang seperti itu Cho Kyuhyun,”Cagalli menatap lekat pada Kyuhyun. Kyuhyun sekarang ingat sesuatu. Dia tiba-tiba mengingatnya. Pemandangan mengerikan yang dia lihat. Dia mencari Cagalli tapi tidak bertemu. Dia menemukan Sulli yang terkapar di pohon tempat dia dan Cagalli sering bersama dan memutuskan membawa Sulli keluar pekarangan kinderheim yang makin dilalap api. Saat dia ingin kembali mencari Cagalli, gedung itu runtuh dan dirinya dibawa oleh petugas pergi jauh dari sana.

“Aku mencarimu percayalah padaku. Aku ingat semuanya,”Kyuhyun mengerutkan dahinya karena merasa agak pusing telah mengingat kejadian itu. Cagalli sedikit terhenyak mendengarnya. Diarahkannya pistol miliknya semakin keatas, kearah kepala Kyuhyun ketika merasa hatinya bergetar.

“Aku berpikir kau tidak bisa diselamatkan saat kulihat gedung ini runtuh tapi aku masih tetap ingin kembali ke dalam. Aku berlari tapi tiba-tiba petugas menangkap tubuhku yang mulai terjatuh. Kata mereka aku tertidur selama 3 hari dan aku tidak memiliki ingatan apa-apa setelah itu,”Kyuhyun melirih lemah. Dia benar-benar sudah ingat semuanya dan ingatannya itu membuat dia semakin tidak ingin meninggalkan Cagalli. Cagalli menurunkan pistolnya.

“Cagalli. Aku sekarang disini, aku berjanji akan melindungimu seperti dulu,”Kyuhyun menatap Cagalli dengan penuh kesedihan dan mendekatinya. Cagalli melangkah mundur.

“Tidak Kyuhyun. Aku tidak dilindungi siapa-siapa. Kau yang harus melindungi dirimu,”sekarang Cagalli mengarahkan pistolnya kembali kearah Kyuhyun membuat langkah Kyuhyun berhenti.

“Ya benar, kau iblis. Kami yang harus mejauhkan diri kami darimu,”Kyuhyun dan Cagalli menoleh saat mendengar suara seorang perempuan yang lembut namun terdengar penuh kebencian.

“Sulli,”Cagalli menyeringai.

DOR!!!!!

EXTRA STORY: Yuko’s Vengeance

 

“Yuko-chan, lihat ini. Ini Negara asal kita. Kakek tinggal disana bersama nenek. Suatu hari kita harus pulang mengunjungi mereka. Yuko mau kan mengunjungi kakek dan nenek?”tanya okasan sambil memperlihatkan foto-foto masa kecilnya saat  berada di Jepang.

“Mau mau! Tapi Yuko belum bisa lancar bahasa Jepang okasan, bagaimana?”tanya Yuko kecil sedih.

“Kan masih banyak waktu…saat ini okasan* dan otousan** sedang sibuk dengan project kita. Nah nanti kila sudah selesai kita semua akan tinggal di Jepang dan Yuko bisa sekolah di Jepang dan bertemu jodoh Yuko di Jepang,”okasan mencium Yuko yang tersenyum lebar membayangkan kehidupan yang akan menanti mereka. (* okasan: ibu, **otousan: ayah)

“Okasan, Yuko sudah tidak sabar!”seru Yuko excited.

“Haik haik…nah bagaimana jika sekarang Yuko tidur dulu?”tanya okasan.

“Baik okasan, selamat malam, aku sayang okasan,”

Itu adalah hari terakhir aku mengucapkan betapa besar rasa sayangku pada orang pertama yang paling penting di duniaku. Peluk cium ibuku yang terakhir kali selamanya menjadi mimpi indah yang tidak pernah terjangkau lagi. Semua begitu membekas dihatiku.

Yuko beranjak dari tempat tidur dengan gelisahnya karena mendengar suara tembakan dari luar. Dia mengikuti bunyi suara tersebut sampai ke kamar kedua orang tuanya. Betapa terkejutnya Yuko melihat kedua orangtuanya sudah terkapar berlumuran darah. Kaki Yuko langsung kehilangan kekuatannya dan dia dengan semua tenaga yang tersisa bersusah payah mendekati jasad kedua orangtuanya.

“Okasan…,?”

“Otousan…,?”

Yuko mencoba mendekati kedua orangtuanya walau dia merasa sangat takut dan hancur. Perutnya benar-benar terasa mual dan dia muntah berkali-kali.

“Ternyata ada anak orang ini. Maaf gadis kecil, karena kau sudah melihatnya maka kami akan menghilangkan saksi,”ucap seseorang memecah keheningan. Yuko terkejut dan langsung menoleh. Dia begitu ketakutan namun dia tertap berani menatap semua pembunuh kedua orangtuanya.

“Tunggu!”teriak seorang anak kecil yang keberadaannya makin mengejutkan Yuko, anak itu terlihat lebih tua beberapa tahun darinya namun dia tetap anak kecil dan dia…memegang pistol?

“Chouchou-sama?!”teriak pria-pria berjas hitam itu.

“Biarkan dia,”ucap gadis kecil itu dengan dinginnya.

“Chouchou-sama tapi!”

“Biarkan dia menderita dengan muntah-muntah melihat ayah ibunya yang keji itu. Ayo pergi!”

“Chouchou-sama…,”

Chouchou…nama yang tidak pernah aku lupakan. Iblis yang sudah membunuh kedua orangtuaku dengan kejinya diusianya yang tidak beda jauh denganku saat masih kecil. Sejak saat itu aku dibawa pulang ke Jepang oleh kakek dan nenekku. Disana diam-diam aku berlatih taekwondo, judo, kendo, bahkan ninjutsu. Semua kulakukan untuk melampaui gadis tersebut. Untuk membalas semua kepedihanku selama ini yang melihat kedua orangtuaku sendiri tewas di depan mataku.

Tidak akan kumaafkan!

Karena itu segala cara aku tempuh. Dari memperkuat diriku sendiri sampai menyelidiki tentang Chouchou ini yang merupakan putri Samekh, orang yang sangat berpengaruh di Eropa. Untuk mendekatinya aku memutuskan untuk bergabung dengan Siwon. Aku bahkan tidak pernah menyangka jalanku untuk mendekatinya begitu dekat. Pertemuanku di kunjungan panti asuhan dengan Sungmin oppa membawaku pada orang hebat yang bernama Siwon tersebut.

Lalu sekarang…tinggal selangkah lagi aku dapat mengurangi ancaman bagi Siwon, sekaligus membalaskan dendam yang sangat meradang ini.

 TBC

Satu Tanggapan to “STRATAGEM (19)”

  1. ulfahalimatus 20 November 2014 pada 2:09 AM #

    Ff ya keren tapi masih bingung kenapa sulli gak dihapus ingatan ya, terus yang di tembak ma cagalli siap

Tinggalkan komentar